Materi PAI Kelas 8 Bab Rendah Hati, Hemat, Sederhana Membuat Hidup Menjadi Lebih Mulia
RENDAH HATI, HEMAT, SEDERHANA MEMBUAT HIDUP MENJADI
LEBIH MULIA
A. Mari Renungkan
Dalam kehidupan sehari-hari, sudah tentu kalian
pernah bertemu dengan orang yang rendah hati. Entah di lingkungan tempat
tinggal, di sekolah maupun di tempat lain. Orang yang rendah hati bisa
dirasakan dari cara dia berbicara, bersikap, dan berpendirian. Bagaimana
perasaanmu ketika bertemu dengan orang yang demikian? Tentu kita merasa nyaman
dan senang. Demikian juga ketika kita bisa menghiasidiri dengan perilaku mulia
ini, tentu orang-orang di sekeliling kita akan merasa nyaman berada dan bertemu
dengan kita.
Tidaklah mengherankan bila orang yang rendah hati
disukai oleh banyak orang dan memiliki banyak kawan. Biasanya orang yang
demikian akan lebih dekat dengan kesuksesan. Semoga kalian juga menjadi bagian
dari orang yang rendah hati. Orang ini tidak hanya disukai oleh manusia,
tetapi juga sungguh sangat dicintai oleh Allah Swt. Betapa bahagianya hidup ini
ketika kita di cintai oleh Allah dan disenangi oleh orang-orang di sekeliling
kita. Seperti yang telah dilakukan oleh Rasulullah
SAW, beliau merupakan manusia yang
memiliki segala kelebihan. Meskipun demikian, beliau senantiasa
rendah hati, baik terhadap keluarga, para sahabat, bahkan kepada orang yang
memusuhinya. Beliau
dikenal sebagai orang yang rendah hat i dengan siapa saja.
Setali tiga uang dengan rendah hati,
hemat dan sederhana merupakan akhlak mulia yang juga diajarkan oleh Rasulullah
saw. Hemat dan sederhana akan membuat kehidupan manusia menjadi lebih tenang
dan tenteram. Jika kita mau berhemat dan hidup sederhana, perasaan kita tidak
akan mudah terpengaruh oleh hal-hal serta keinginan-keinginan
yang tidak penting. Itulah sebabnya mengapa Rasullullah SAW
sangat mementingkan kedua
sikap ini di dalam kehidupan
sehari-hari.
B. Mutiara Khazanah Islam
1. Membaca Ayat
al-Qur’ān tentang Rendah Hati, Hemat, dan Sederhana
Ayat berikut ini berisi pesan-pesan mulia terkait
dengan rendah hati, hemat, dan hidup sederhana. Bacalah ayat yang mulia berikut
dengan tartil!
a. QS.
al-Furqān/25: 63
وعبادالرّحْمن الّذ ين يمشون على
الآرض هوناً و إذا خاطبهم الجهلون قالوا سلماً.
b. QS. al-isra/17
:27
إنّ المبدّرين كانوا إخْوان الشّيطين
وكان الشيطن لربّه كفورًا
2. Memahami Ilmu
Tajwid tentang “Al” Syamsiyah dan “Al” Qamariyah
Hukum bacaan “Al” dibagi menjadi dua macam,
yaitu:
a. “Al” syamsiyah (idgam syamsiyah)
b. “Al” qamariyah (izhar qamariyah)
Kedua macam hukum bacaan ini dapat diuraikan sebagai
berikut :
ت ث د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ل ن
a. Al-Syamsiyah
Suatu lafadz mengandung bacaan “al” syamsiyah
apabila terdapat huruf “al” di ikuti huruf dari 14 huruf hijaiyyah. Cara
membacanya semacam ini harus diidgamkan. Maksudnya bunyi
huruf lam hilang dan melebur ke dalam huruf berikutnya. Karena cara membacanya
di idgamkan, lafaz ini sering disebut dengan idgam syamsiyah. Sedangkan dalam
penulisan huruf–huruf syamsiyah selalu bertasydid bila didahului “al”.
b. Al-Qomariyah
Suatu lafaz mengandung bacaan “Al” qamariyah
apabila terdapat
“Al” di ikut salah satu dari 14 huruf hijaiyah
yaitu :
ا ب ج ح خ ع غ ف ق ك م و ه ي
Cara membacanya semacam ini dibaca jelas, sehingga
sering disebut
izhar qamariyah.
3. Mari Memahami
Pesan-pesan Mulia dalam Q.S. al-Furqān/25: 63 dan Q.S. al-Isrā’/17:
27.
a. Q.S.
al-Furqān /25: 63
Di dalam ayat ini Allah mengajarkan agar kita
memiliki sifat rendah hati. Sifat rendah hati ini harus
diwujudkan dalam setiap perilaku kita, baik terhadap diri kita sendiri,
terhadap Allah, maupun terhadap orang-orang jahil yang menyapa kita. Seorang
muslim yang memiliki sifat rendah hati akan mendapatkan keridaan Allah baik di
dunia maupun di akhirat.
Rendah hati disebut juga dengan tawadu’.Pengertian
tawadu’ adalah sikap diri yang itdak merasa lebih dari orang lain.
Orang yang tawadu’ berkeyakinan bahwa semua kelebihan yang ada dalam dirinya
semata-mata merupakan karunia dari Allah Swt. Dengan keyakinan yang demikian
dia merasa bahwa tidak sepantasnya kalau kelebihan yang
dimiliki itu
dibangga-banggakan. Sebaliknya segala kelebihan yang dimiliki itu diterima
sebagai sebuah nikmat yang harus disyukuri.
Sikap rendah hati dapat terlihat pada
saat mereka berjalan. Dari sini akan terlihat sifat dan sikap kesederhanaan,
jauh dari keangkuhan, langkahnya mantap, dan tampil dengan jati diri yang
dimilikinya. Orang yang rendah hati tidak suka meniru-niru gaya
orang lain. Apalagi gaya
orang itu tidak sesuai dengan ajaran Islam. Orang
yang rendah hati ingin tampil sesuai jati diri dan fitrah manusia. Orang yang
rendah hati selalu ingin menjadi dirinya sendiri sesuai ajaran Allah Swt.
Lawan kata dari rendah hati adalah tinggi hati,
sombong, takabur, atau angkuh. Pernahkah kamu melihat orang yang berjalan
dengan penuh
kesombongan dan besar kepala? Sungguh orang semacam itu tidak sedap di
pandang mata. Jika kita melakukan hal itu, orang lain juga tidak senang dengan
penampilan kita itu. Allah juga sangat melarang manusia berjalan dengan
kesombongan. Firman Allah dalam Q.S. al-Isrā’/17
ayat 37 :
ولا تمش فى الرض مرحًا...
Artinya : “Dan janganlah engkau berjalan di
bumi ini dengan sombong...”. (Q.S. al-Isrā’/17 : 37)
Allah melarang keras manusia memiliki sifat sombong.
Hanya Allah lah yang berhak untuk sombong. Semua makhluk temasuk manusia tidak
boleh sombong atau angkuh. Tahukah kalian bahwa Allah sangat murka kepada setan
karena keangkuhannya? Waktu itu Allah memerintahkan
setan untuk menghormat dan menghargai Adam a.s. Namun, mereka dengan sombongnya
menolak dan menyatakan bahwa mereka lebih baik dan lebih mulia derajatnya
dibanding Adam as. Setan merasa bahwa dirinya yang diciptakan dari api itu jauh
lebih mulia, sedangkan Adam hanya diciptakan dari tanah.
Nabi Muhammad SAW berpesan agar kita senantiasa
menghiasi diri kita dengan sifat tawadu’ (rendah hati) dan menjauhkan
dari sifat sombong. Sebagai pelajar, pesan Nabi Muhammad SAW ini dapat kalian
terapkan mulai dari hal yang sederhana. Misalnya, ketika sedang mendapatkan
pelajaran di kelas. Demikian pula kepada kedua orang tua, seorang
anak harus bersikap tawadu’ kepada mereka. Dengarkanlah
nasihat-nasihatnya. Kalian tidak boleh bersikap sombong sedikit pun kepada
mereka, misalnya merasa lebih pandai dari orang tua atau menganggap mereka
ketinggalan zaman.
b. Q.S.
al-Isrā’/17 : 27
Ayat ini diturunkan Allah dalam rangka menjelaskan
gaya hidup kaum Jahiliyyah yang salah. Kaum Jahiliyyah adalah adalah bangsa
Arab sebelum mendapatkan pencerahan cahaya Islam. Mereka suka sekali
berfoya-foya. Mereka beranggapan bahwa derajat, kemasyhuran, dan kehormatan
dapat dilihat dari kemampuannya dalam berfoya-foya dan menghambur-hamburkan
hartanya untuk berpesta pora.
Dalam ayat ini Allah menegaskan bahwa berfoya-foya
serta menghambur-hamburkan harta itu adalah pemborosan yang merupakan
bagian dari perbuatan setan. Dengan demikian, sudah
jelas bahwa tindakan semacam ini sangat dilarang oleh Allah
Swt. Sebaliknya, Allah mengajarkan kita agar bisa hidup hemat, sederhana,
dan peduli kepada orang lain dengan cara suka berderma. Dengan tindakan
mulia sepert ini, harta yang kita miliki akan menjadi lebih bermakna bagi
diri kita sendiri dan bermanfaat bagi orang lain di sekitar kita. Sungguh indah
ajaran Islam. Oleh karena itu, mari kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kita dapat menerapkan pola hidup hemat mulai dari
hal-hal yang sederhana dan mudah, seperti hemat dalam menggunakan
airdan listrik. Tampaknya kedua hal ini sangat sepele, tetapi dampaknya sangat
luar biasa. Boros listrik dapat mengakibatkan krisis energi, sedangkan boros
air dapat mengakibatkan krisis air. Sungguh
kehidupan kita menjadi sangat terganggu jika di negeri kita ini mengalami
krisis energi dan air. Kita dapat menghemat penggunaan listrik dengan cara
menggunakan seperlunya, dan memanfaatkannya pada saat tidak diperlukan. Kita
dapat melakukan penghematan air dengan cara menggunakan air secukupnya dan
hemat pada saat kita sedang wudhu, mandi, cuci tangan, mencuci pakaian, dan
sebagainya.
Teladan Rasulullah dalam berhemat dan mencintai
lingkungan ini sungguh luar biasa. Bila kita dapat meneladaninya, insya Allah
lingkungan ini akan menjadi lestari dan terjaga. Dengan demikian manusia yang
menghuni bumi ini juga akan merasa lebih nyaman karena sikapnya yang ramah
terhadap lingkungan.
Contoh lain untuk melatih hidup hemat adalah dengan
rajin menabung mulai sekarang. Dengan menabung kita akan mempunyai tata kelola
yang baik dalam mengatur kondisi keuangan. Di samping itu, menabung dapat
memenuhi kebutuhan-kebutuhan dimasa mendatang. Dampak positif lainnya adalah berhemat
sebagai antisipasi ketika kita membutuhkan biaya
yang mendadak atau lumayan besar. Jika terjadi hal yang demikian, kita tidak
perlu berhutang dan tidak dilanda rasa gelisah. Bukankah perilaku hemat dan
hidup sederhana akan membantu dan meringankan kita di masa depan? Nah,
jika sudah
tahu akan pentingnya
hidup hemat
dan sederhana,
langkah terbaik kita adalah segera menerapkan perilaku tersebut dalam kehidupan
sehari-hari.
Terimakasih Bu Atas Materi Hari Ini
BalasHapusSama-sama
HapusTerima kasih Bu atas materi hari ini
BalasHapusTerimakasi atas materi hari inii bu
HapusTerimakasih bu
BalasHapusTerimakasih atas materi hari ini
BalasHapus
BalasHapusTerimakasih bu
Terima kasih bu
BalasHapusterimakasih mrs.
BalasHapusTerimakasi ibu
BalasHapusTerima kasih bu
BalasHapusTerima kasih bu atas materinya
BalasHapusSama"
HapusTerima kasih atas materinya
BalasHapusYa ok
BalasHapusTerima kasih buu
BalasHapusTerimakasih bu
BalasHapusTerimakasih bu
BalasHapus